Skip to main content

PENDIDIKAN KECAKAPAN KHUSUS

PENDIDIKAN KECAKAPAN KHUSUS


Pendidikan kecakapan khusus termasuk dalam komponen personal skill dan academic skill yang akan di internalisasikan dalam mata pelajaran yang disajikan pada sekolah Minggu. Komponen-komponen kecakapan khusus yang akan di internalisasikan dalam mata pelajaran tertentu yaitu ISMUBARIS (Al-Islam, Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris).


Dalam menginternalisasikan komponen-komponen kecakapan hidup tersebut digunakan strategi-strategi sebagai berikut:
1) Melalui reorientasi pembelajaran, setiap guru yang akan menyampaikan mata pelajaran harus merencanakan komponen-komponen yang akan diinternalisasikan dalam proses pembelajaran, sehingga pencapaian kompetensi dalam setiap mata pelajaran hendaknya diikuti dengan “penyemaian” komponen-komponen dari kecakapan hidup.
2) Mengubah stategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan dan metoda yang variatif, sehingga memungkinkan:
· Siswa lebih aktif
· Iklim belajar menyenangkan
· Fungsi guru bergeser dari pemberi informasi menuju seorang fasilitator
· Materi yang dipelajari terkait dengan lingkungan kehidupan siswa, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah kehidupan
· Siswa terbiasa mencari informasi dari berbagai sumber
· Menggeser “teaching” menjadi “learning”
· Lebih banyak komponen-komponen dalam kecakapan hidup yang bisa di internalisasikan dalam PBM.
Dengan memperhatikan sumber daya yang ada di sekolah dan kebutuhan yang berkembang di masyarakat serta adanya kerjasama yang telah dibangun oleh SMP Muhammadiyah 2 Surabaya dengan Majlis Dikdasmen Muhammadiyah Cabang Genteng Surabaya, maka program kecakapan khusus yang diajarkan pada hari Minggu pukul 06.30-16.30.
Program ini memiliki muatan khusus berdurasi waktu 240 jam dalam setiap semester, sehingga dalam pelaksanaan akan disajikan selama 10 jam per minggu.
Sistem penilaian dari pendidikan kecakapan khusus ini akan dilaksanakan melalui uji kompetensi dengan menggunakan ujian tes tulis dan praktek.


KURIKULUM YANG DILAKSANAKAN
1. Al-Islam (Al-Qur’an Hadits)
2. Aqidah Akhlak
3. Bahasa Arab
4. Kemuhammadihayan
5. Bahasa Inggris

MODEL PELAKSANAAN
1. Kurikulum Sekolah Minggu memuat 5 mata pelajaran;
2. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana dalam jadwal pelaksanaan. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah jam pembelajaran. Sehubungan dengan ini, misalnya menambah 2 jam pelajaran untuk Muhadhoroh dan Kemuhammadiyahan;
3. Alokasi waktu satu jam pembeljaran 45 menit;
4. Jumlah siswa tiap kelas maximum 20 siswa;
Waktu pelaksanaan:
Hari : Ahad
Jam : 06.00 – 16.00
Dengan jadwal sebagai berikut :
NO
WAKTU
MATERI
KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
06.00 – 06.30
06.30 – 07.00
07.00 – 08.30
08.30 – 09.00
09.00 – 10.30
10.30 – 11.30
11.30 – 12.30
12.30 – 14.00
14.00 – 15.00
15.00 – 16.30
16.30
Persiapan
Tadarus
Bahasa Inggris
Coffe break & sholat Dhuha
Bahasa Arab
Kemuhammadiyahan
Sholat Dhuhur & makan siang
Al-Qur’an hadits
Muhadhoroh & Sholat ashar
Akidah Akhlak
Go Home

MODEL PENGAJARAN
Dalam proses belajar mengajar diupayakan untuk melayani sembilan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak.
No.
Ragam Kecerdasan
Kegiatan Proses
1.
Kecerdasan Parsial-visual (cerdas gambar)
Siswa dilatih menyukai bidang seni rupa, gambar berwarna, merekam peristiwa, menggambarkan ruang dan sudut, membuat karya lukis mading,dll

2.
Kecerdasan Linguistic (cerdas bahasa)
Siswa dilatih untuk menyukai hal-hal yang berhubungan dengan puisi, cerita, mengungkapkan dengan lisan / tulisan, presentasi, pidato, bercerita, dll

3.
Kecerdasan Logik Matematik (cerdas hitung)
Siswa dilatih untuk menyukai hal-hal yang berhubungan dengan angka, hitungan, eksperimen, ilmu pengetahuan baru, menerapkan konsep berhitung dalam kehidupan sehari-hari, mampu menganalisa dan memecahkan masalah yang ber-kaitan dengan matematik

4.
Kecerdasan Interpersonal (cerdas sosial)
Siswa dilatih untuk menyukai hubu-ngan sosial dengan orang lain, ber-kelompok, suka permainan, pandai berkomunikasi, peduli, sharing dan bekerja sama dengan temanya dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas maupun diluar kelas

5.
Kecerdasan Intrapersonal (cerdas diri)
Siswa dilatih untuk mawas diri dalam bersikap, bertutur kata dan berperilaku serta rajin untuk muhasabah (introspeksi) menyadari kelebihan dan kekurangan diri, memutuskan pilihan sendiri, dll

6.
Kecerdasan Natural (cerdas alam)
Siswa dilatih untuk menyukai hal-hal bidang biologi, flora dan fauna, kegiatan alam, memelihara binatang dan tanaman, peduli terhadap ling-kungan alam dan memanfaatkan dengan bijak, dll

7.
Kecerdasan Musik (cerdas nada)
Siswa dilatih untuk menyukai bidang musik, menyanyi, peka terhadap nada, mengetuk jari secara berirama, dll

8.
Kecerdasan Kinestetik (cerdas gerak)
Siswa dilatih untuk menyukai olah raga, gerak tubuh, berfikir sambil bergerak, mudah mengingat dengan gerakan, terampil, dll

9.
Kecerdasan Spiritual (cerdas agama)
Siswa dilatih untuk rajin beribadah dan beramal shalih dengan penuh kesadaran,dan senantiasa meng-kaitkan antara aktivitas kehidupan sehari-hari dengan kesadaran se-bagai makhluk Allah.


MODEL PENILAIAN
1. Gambaran Umum
Penilaian atau asesmen adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang digunakan untuk menilai unjuk kerja individu peserta didik atau kelompok. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti untuk menunjukkan pencapaian belajar peserta didik.
Penilaian berhubungan dengan setiap bagian dari proses pendidikan, bukan hanya keberhasilan belajar saja, tetapi mencakup semua proses mengajar dan belajar. Kegiatan penilaian oleh karenanya tidak terbatas pada karakteristik peserta didik saja, tetapi juga mencakup karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas dan administrasi sekolah. Instrumen penilaian bisa berupa metode atau prosedur formal atau informal, untuk menghasilkan informasi tentang peserta didik, yaitu: tes tertulis, tes lisan, lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah dan sebagainya. Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan kegunaan suatu objek.
Objek evaluasi adalah program yang hasilnya memiliki banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas, sikap, minat, keterampilan, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam kegiatan evaluasi alat ukur yang digunakan juga bervariasi tergantung pada jenis data yang ingin diperoleh. Sistem penilaian menggunakan ketuntasan belajar, ditetapkan dengan penilaian acuan patokan (criterion referenced) pada setiap kompetensi, yang sekaligus merupakan ciri sistem penialaian berbasis kompetensi. Sistem penilaiannya menggunakan penialaian berkelanjutan dengan ciri-ciri :
1. Penilaian dengan sistem Blok;
2. Tiap Blok terdiri dari satu atau lebih kompetensi;
3. Hasil penilaian dianalisis dan ditindaklanjuti melalui program remedial, program pengayaan, dan program percepatan;
4. Penilaian mencakup aspek kognitif dan psikomotor;
5. Aspek afektif dinilai melalui pengamatan dan kuesioner.
2. Pelaksanaan Sistem Penilaian
Pelaksanaan sistem penialaian pada Sekolah Minggu di SMP Muhammadiyah 2 Surabaya adalah sebagai berikut:
a. Dilaksanakan pada setiap akhir semester (6 bulan).
b. Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A, B, C, K dan KS.
A : Amat Baik : 91-100
B : Baik : 81-90
C : Cukup : 65-80
K : Kurang : 40-64
KS : Kurang Sekali : < 40(menyesuaikan KKM setiap mata pelajaran)
c. Siswa dinyatakan tidak naik tingkat, apabila yang bersangkutan tidak memenuhi kriteria kenaikan kelas.
d. Siswa yang tidak naik tingkat, diwajibkan mengulang yaitu mengikuti mata pelajaran yang nilainya K dan KS.
e. Laporan Hasil Belajar Siswa disampaikan kepada siswa dan orang tua/wali siswa, setiap tengah semester dan akhir semester.

Comments

Popular posts from this blog

SALAM PERKENALAN

SEKOLAH PRESTASI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURABAYA Assalamu'alaikum wr.wb. Salam perkenalan Kami dari SMP Muhammadiyah 2 Surabaya akan memperkenalkan diri dalam dunia maya, anda bisa berpartisipasi dalam membangun perkembangan dan kemajuan dari Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Surabaya. Saran dan kritik bisa dikirim lewat email kami dan kami berusaha akan melayani dengan baik. Pendahuluan SMP Muhammadiyah 2 berdiri tahun 1967 beralamat di Jalan Genteng Muhammadiyah 28 Surabaya, Telpon/Fax 031-5352708. Sebutan sekolah Prestasi di SMP Muhammadiyah 2 Surabaya dimulai sejak tahun 2004 yang berlatar belakang pada prestasi siswa. Dimulai dari Prestasi Pencak Silat yaitu Perguruan Seni Beladiri Indonesia TAPAK SUCI banyak siswa yang memperoleh Prestasi tingkat Cabang, Daerah, Nasional dan Internasional. Berlatar dari uraian diatas, maka dewan guru SMP Muhammadiyah 2 Surabaya mulai beraksi dengan sebutan nama Sekolah Prestasi. Dengan sebutan sekolah prestasi jumlah siswa yang dulu hany

Mengapa Sekolah Prestasi ? (English Version)

School with Performances, What is it? Introduction Iqra’! (Q.s. al-‘Alaq: 1-5), means Proclaim! (or Read). From this first Wahyu received by Prophet Muhammad SAW, lies a sign and courage for mankind to get and develop knowledge all at once. Iqra’ has no boundaries. When one sees a sheet of leaf which is falling from the branch; or when one does introspection, verily he has actuallize the word Iqra’. Iqra’ has broad meaning. It can be to observe, to read the nature, to read the signs of the time, to read what is destined and what is revealed, written or unwritten. In this context, surah al-‘Alaq offers and commands us to learn whatever we can, whatever that deserves and whatever that readable. Hence, whatever the subject or research conducted, Islam bless them. From surah al-‘Alaq we know how Islam really suggest the mankind in order to always learn without feeling limited by the space and time, always catch the phenomenon and read for the sake of adding more knowledge, both in th